Kisah Pohon Mangga Tua Dengan Anak Kecil

Posted By : Posted on - 06.43 with No comments
Sekali waktu hiduplah sebuah pohon mangga besar yang lebat daunnya dan berbuah sangat banyak. Seorang anak kecil sangat menyukai untuk berteduh dibawah pohon mangga yang rindang tersebut dan bermain-main setiap hari. Anak kecil itu suka sekali memanjat dahan pohon yang rindang dan bercabang, berayun dari satu tangkai ke tangkai lainnya, jika ia lapar tinggal memetik buah mangga yang ranum dan sesekali ia tertidur nyenyak dibawah pohon yang rimbun dan sejuk. Anak kecil itu suka bermain dengan pohon mangga begitu juga sebaliknya pohon mangga sangat senang diajak bermain anak kecil itu.

Waktu berlalu, Anak kecil tumbuh menjadi seorang remaja, dan ia tidak lagi suka bermain di sekitar pohon karena sekarang perhatianya tertuju pada mainan yang sering dimainkan anak sebayanya. Suatu hari, anak itu datang kembali ke pohon dengan tampilan sedih di wajahnya. Pohon mangga ikut merasakan kesedihan diwajah remaja tersebut, untuk menghiburnya dia berkata "Ayolah panjat dahan saya dan bermain dengan saya seperti kamu kecil dahulu,".

Kisah Pohon Mangga Tua Dengan Anak Kecil

Remaja itu menjawab "Saya tidak lagi anak-anak, saya tidak bermain-main atau memanjat pohon lagi. Yang aku inginkan hanya mainan, namun aku tidak memiliki uang untuk membelinya. Aku butuh uang untuk membelin mainan tersebut." Pohon tua dan bijak itupun berkata "Maaf, saya tidak punya uang ... tetapi jika kamu mau, kamu boleh memetik semua buah mangga saya dan menjualnya sehingga kamu akan memiliki uang untuk membeli mainan."Anak itu begitu gembira. Dia mengambil semua mangga di pohon dan pergi dengan gembira. Anak itu tidak datang kembali. Pohon mangga tua itupun kelihatan bersedih.

Suatu hari, remaja itu datang kembali dan saat ini ia tumbuh menjadi seorang pria dewasa. Pohon itu begitu gembira dan berkata "Ayolah bermain dengan saya," kata pohon mangga tua itu. "Saya tidak punya waktu lagi untuk bermain. Saya harus bekerja untuk keluarga saya dan saya membutuhkan rumah untuk berteduh. Dapatkah kamu membantu saya? Pohon mangga bijak itu berkata" Maaf, saya tidak punya rumah, tapi Anda dapat memotong semua cabang saya dan itu cukup untuk membangun sebuah rumah untuk keluargamu berteduh dari panas terik dan hujan.

Pria itu sangat bergembira dan memotong semua cabang pohon mangga yang rindang dan pergi dengan gembira untuk membuat rumah dari semua dahan yang baru saja ia potong. Pohon itu merasa senang dan bergembira bisa membantu pria itu, namun pria itu tidak datang kembali sesudahnya. Pohon manggat tua itu merasa kesepian dan sedih lagi.

Suatu hari di musim panas, pria itu kembali datang dan pohon itu kelihatan senang. "Datang dan bermain dengan saya!" Kata Pohon itu. "Saya sedih dan mulai tua. Saya ingin pergi berlayar dan pergi jauh untuk berlibur. Dapatkah Anda memberi saya perahu? " Pohon tua itu menjawab "Saya tidak bisa membelikanmu atau memberimu sebuah perahu, namun jika kamu bisa membuat perahu kamu bisa menggunakan batang saya untuk membangun sebuah perahu untuk Anda. Anda bisa berlayar jauh dan menjadi bahagia. "Orang itu memotong batang pohon untuk membuat perahu. Dia pergi berlayar dan tidak kembali untuk waktu yang lama.

Akhirnya, pria itu kembali setelah ia pergi selama bertahun-tahun. "Maaf saya tidak punya apa-apa untuk Anda. Aku sudah tidak bisa bermain dengan kamu lagi karena semua cabang saya telah habis, aku tidak bisa memberikanmu mangga lagi jika kamu lapar dan akupun tidak bisa lagi memberikan dahan dan batang lagi, yang tersisa hanya akar tua sekarat ini." Pria tua itupun menjawab "Saya tidak bisa lagi memanjat karena tubuh saya sudah renta, saya pun tidak punya gigi untuk menggigit buah mangga, Aku sudah terlalu tua untuk itu sekarang," kata pria itu.

"Saya benar-benar tidak bisa memberikan apa-apa, satu-satunya hal yang tersisa adalah akar sekarat," kata pohon dengan kesedihan. "Saya tidak perlu banyak hal sekarang, hanya sebuah tempat untuk beristirahat. Saya lelah setelah bertahun-tahun, "jawab pria itu. "Baik! akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Ayo duduk dengan saya dan istirahat. "Anak itu duduk dan pohon itu gembira dan tersenyum.

"Pohon dalam cerita mewakili orang tua kita. Ketika kita masih muda, kita suka bermain dengan mereka dan mereka akan memberikan apapun yang kita inginkan. Ketika kita tumbuh dewasa, kita meninggalkan mereka untuk bekerja dan hanya datang kembali ketika kita membutuhkan bantuan. Kita sering mementingkan keluarga kita sendiri namun sering kali melupakan jasa orang tua yang telah membesarkan kita dari kita kecil sampai kita bisa mandiri. Bahkan orang tua akan mau mengorbankan nyawa mereka untuk kita. Jangan Lupakan pengorbanan mereka. Beri mereka Cinta dan kasih sayang sebelum semua itu terlambat."

G+

Jika Anda merasa Artikel di blog ini berguna dan mencerahkan, Silahkan share di media sosial melalui tombol diatas agar membantu pembaca lain tercerahkan, Atau jika artikel ini bermanfaat silahkan muat ulang namun hargailah dengan menempatkan link web blog ini, Menghargai karya orang lain sama halnya menghargai diri Anda sendiri,Terima kasih!
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar